Melengkapi tulisan saya tentang poligami, berikut ini saya copy-paste sekedar “lucu-lucuan” dari arsip email, sehingga maklum kalau basi. Kredit buat Pak Bustomi dan Fitri, yang telah mengirimkan email tersebut. Hak cipta ada pada masing-masing penulis. 😀
Tulisan pertama tentang surat seorang suami yang minta ijin untuk berpoligami.
Istriku Tersayang , Sebab utama permohonan ini di lakukan adalah karena saya ingin melengkapkan kuota yang telah di peruntukkan bagi saya. Saat ini kuota yang telah di isi cuma satu, memandang masih ada 3 kekosongan, akan sangat indahlah jika dapat di penuhi secepat mungkin. Pihak yang akan mengisi satu kekosongan ini pada saat ini ialah gadis muda dan cantik bernama……..binti….. yang merupakan rekan kerja usaha saya. Memandangkan komitmen yang beliau tunjukkan di tempat kerja amat baik, eloklah jika kita masukkan dia bersama kita di dalam organisasi keluarga kita. Sementara kekosongan yang selebihnya 2 lagi, akan di isi di masa akan datang.
Untuk bisa dimaklumkan olehmu sayang, sebenarnya masalah ini telah lama saya fikirkan tetapi memandangkan kemampuan finansial saya yang selalu pas pasan , terpaksalah saya tangguhkan dulu permohonan ini, di samping kurangnya rasa keyakinan untuk mengemukakan permohonan ini. Kini, setelah saya dapat mengatasi masalah finansial kita, saya merasakan kembalinya semangat saya yang telah hilang selama ini.
Permohonan ini amat setimpal kerana dengan kedudukan dia nantinya di organisasi keluarga kita , dia akan menguntungkan kedua belah pihak dan juga pihak ketiga. Selama ini hidup kita bahagia sebab jika tidak, mana mungkin engkau sayang dapat menjadi seperti sekarang. Semua yang engkau miliki sudah bertambah besar. Mobil besar, rumah besar, kalung emas besar dan pakaian besar. Jika dulu potongan mu seperti gitar, kini sudah bertukar menjadi drum. Oleh itu, sudilah kiranya dapat kita berbagi bersama insan lain kebahagiaan kita ini.
Pihak mu sayang juga dapat menikmati faedah besar dari dikabulkannya permohonan ini karena engkau akan tetap menikmati apa yang telah miliki sekarang dengan waktu bekerja lebih singkat dan sistem shift akan di perkenalkan iaitu 1 hari kerja dan 1 hari cuti rehat. Waktu bekerja yang selebihnya akan ditampung oleh pihak ketiga. Kebaikan yang engkau akan nikmati ialah waktu rehat yang bebas karena sewaktu kamu cuti, saya selaku Penyelia tidak akan memantau aktivitas yang kamu lakukan. Pada waktu itu saya cuma akan fokus kepada hasil kerja pihak ketiga. Menguntungkan bukan?
Atas kerjasama dari pihak mu saya dahulukan mengucapkan ribuan terima kasih. Saya amat berharap pihak mu dapat meluluskan permohonan saya ini karena adalah lebih baik jika kita dapat berbagi kebahagiaan kita ini bersama insan lain. Saya harap permohonan saya ini di balas dengan senyuman penuh keikhlasan dari pihakmu dan tandatangan di atas kertas yang saya lampirkan , bukannya malah melempar – lemparkan periuk nasi, piring-mangkuk, sendok, atau bahkan perkara-perkara lain yang akan menyulitkan pihak mu untuk memberi persetujuan.
Saya harap kamu sudi meluluskan permohonan ini. Hadirkanlah senyumanmu sebagaimana ketika kita menyambut orang baru yaitu bayi kita kedalam keluarga kita beberapa tahun silam. Situasinya lebih kurang sama dengan masa kini. Kita akan menerima orang baru juga, cuma bedanya ialah jika beberapa tahun yang lalu kita perlu menjaga dan membelainya dengan manja bersama tetapi kali ini, setiap urusan penjagaan dan belaian manja akan di laksanakan oleh saya sepenuhnya. Mudah sekali buat kamu kan.?
Akhir kata, saya harap permohonan saya ini dapat dibalas secepat mungkin. Semoga kita bersama-bersama dengan pihak ketiga akan dapat melaksanakan program ini dengan jayanya. Sekian, Terima Kasih. “BERKORBAN DAN BERBAGI KEBAHAGIAAN LAMBANG RUMAH TANGGA BAHAGIA”
Yang Ikhlas Memohon, Suami bin Lelaki
Yang kedua, email dari Fitri, masih tentang poligami :
Puisi Suami yang Minta Ijin Poligami
Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yg juga mengharap aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah…Balasan Puisi sang istri …
Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan akupun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII..
Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu… MENTARI atau lilin ? PLIS DEH…!!!
Yang mentari-kan’ nabi!! (yang ini tambahan dari nenek)Sorry kalo gak nyaman dengan puisi ini
hehe…
konyol juga. tapi bener juga mas mestinya kita instropeksi lagi kita ini lilin, cermin atau mentari..
Ada 3 model hubungan yang selama ini menjadi kontroversi di dunia ini :
– Poligami
– Poliandri
– Homogami(?)
Dari ketiga hubungan diatas dalam sejarah peradaban umat manusia (ehem!) Poligami memiliki “Kehormatan” tertinggi karena umum dilakukan oleh Orang-orang yang berkuasa.
Karena “tingginya” hak poligami Jadi sebuah kewajiban buat laki2 yg poligami untuk bisa “melihat” dirinya sendiri terlebih dahulu… saya setuju sama yg puisi itu!
lelaki sok kuasa
😀 Lutju… 😀
Salam kenal ya… 🙂
weeewww..saya juga post ttg hal ini…tp lbh radikal..!!!
ya ampun Basb.. :p
eh kopipas juga dong yang alasan mengapa Poliandri lebih baik daripada poligami itu. sumpah lucu!!
ahh… untung gw belum nikah. coba kalo udah nikah, kan susah mesti pinter2 boong buat dapat ijin kawin lagi 😛
kalo kupipes yg pertama mayan lucu..
tapi yg kedua, basbang amirrr… :p
gw juga posting ulang tuh yg kupipes kedua…:p
buat BudiBoku, ini artikelnya kan?