Energi

(c) wikipediaIni bukan tentang tarif listrik yang diisukan sebentar akan naik menyusul kenaikan harga BBM, walaupun listrik juga merupakan sumber energi (yang kedua setelah BBM?).

Pada suatu hari, Ammar, juniorku yang berumur 4 tahun bertanya, “… apa sih energi itu?”. Dia melafalkan ‘energi’ dengan ‘enerji’, tidak seperti ibu saya yang guru SD melafalkan dengan ‘enerkhi’ (heheh maaf Mom, bawa-bawa nama Ibu). Mungkin karena sering melihat film Power Rangers, dia jadi ingin tahu apa itu energi.

Ketika saya ketikkan keyword ‘energy’ di google toolbar, saya menjumpai ada 146 juta hasil pencarian, disusul ‘energy sources’ dengan 14.9 juta hasil pencarian. Sepertinya banyak juga yang tertarik, atau khawatir, atau setidaknya banyak yang memberikan perhatian kepada sumber energi. Yang membuat saya sedikit heran adalah dengan hasil pencarian ‘energy australia’ , yaitu 6.58 juta hasil pencarian. Ada yang bisa menjelaskan?

Dalam ensiklopedi, energy didefinisikan sebagai:

Energy is a measure of being able to do mechanical work.[1] It is a fundamental concept pertaining to the ability for action. In physics, it is a quantity that every physical system possesses. This quantity is not absolute but relative to a state of the system known as its reference state or reference level. The energy of a physical system is defined as the amount of mechanical work that the system can produce if it changes its state to its reference state; for example if a liter of water cools down to 0°C or if a car hits a tree and decelerates from 120 km/h to 0 km/h.

Energi dalam pengertian tersebut lebih dekat pengertiannya ke sesuatu hal yang terukur, yang mempunyai ‘bentuk’ fisik dan dapat direpresentasikan dengan ukuran kuantitas. Saya ‘sementara’ setuju dengan definisi tersebut, karena belum menemukan definisi yang sangat pas, tepat dan … memuaskan. 

Nalar saya yang dangkal ini, masih menyatakan bahwa energi masih merupakan misteri, karena begitu kompleksnya ‘energi’ tersebut dapat diubah, ditransformasikan ke ‘sesuatu’ yang lain atau sama dengan dirinya. Saya hanya bisa memberikan jawaban kepada anak saya dengan memberikan contoh bahwa “kalau makannya banyak, nanti bisa sekolah dan tidak cepat capek karena punya energi … “ (dan sebaliknya…bla bla bla – tentunya agar dia jadi semangat kalau makan, heheh intimidasi kecil-kecilan ya … hore saya memang Indonesia asli).

Sebenarnya banyak sekali pertanyaan tentang energi di benak saya yang belum terjawab. Di antaranya adalah

  • Apakah energi itu kekal? Artinya dia hanya berpindah dari ‘bentuk’ yang satu ke ‘bentuk’ yang lain, tetapi ‘dia’ sendiri sebenarnya tidak ‘berkurang’ ataupun ‘berubah’.
  • Kalau memang energi itu kekal, darimanakah asal energi?
  • Dalam melakukan (proses) ‘perubahan’ atau transformasi, apakah energi memerlukan energi (lain)?
  • Kalau saya sarjana fisika mungkin sedikit banyak dapat menjawab pertanyaan tersebut, atau minimal secara keilmuan dapat menangkap esensi dari jawaban pertanyaan tersebut.

    Tidak sengaja, saya baca email di milis dan menemukan ungkapan-ungkapan tentang energi, di antaranya:
    – ketika mengerem, panas dari pelat rem dijadikan sumber energi untuk mengisi baterai
    – ketika mobil berakselerasi, sebagian energi ditransfer ke baterai
    – kalau tidak butuh daya banyak, maka mesin BBM mati dan digantikan mesin listrik
    – dll
    Sorry mas priyadi, saya comot dari email anda. 🙂

    Jadi muncul pertanyaan lain. Apakah ketidak sengajaan membutuhkan lebih banyak energi daripada sesuatu yang disengaja? Hehehe

    Walaupun mungkin keluar dari konteks pengertian energi secara umum maupun secara keilmuan, saya meyakini bahwa energi yang ‘berubah’ memberikan hasil yang tidak dapat kita prediksi dalam berbagai hal.

    Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan materi kuliah dari dosen saya dalam media CD. (Hallo Pak Berlian, saya mahasiswa Bapak yang kemarin tidak masuk pada pertemuan pertama… saya kurang rajin mencari informasi jadwal kuliah sehingga tidak tahu kapan kuliah dimulai ) Lengkap sekali isi CD nya, yang tidak ada Cuma soal ujiannya … Thanks pak Berlian, even saya belum kenal dan bertemu Bapak. Entah disengaja atau tidak dalam CD tersebut, terdapat pula satu folder yang berisi 7 file MP3 lagu jadul (jaman dulu), di antaranya Help! Nya The Beatles, The Sounds of Silence, Turn, turn, turn (The Byrds), Pretty Peggy-O (Bob Dyland) plus liriknya.
    Beberapa hari sebelumnya saya juga menyalin MP3 lagu jadul dari teman saya. Ada Hello, Casablanca, Boulevard, That’s what friends are you, One day in Your Love, Close to you, dll.
    Ternyata dengar mendengar MP3 tersebut, saya lebih enjoy dalam bekerja. Apakah dalam hal ini saya mendapatkan tambahan energi?

    Ketika mengantarkan adik saya yang diterima bekerja di Bank Indonesia (BI), saya berjumpa dengan seorang Bapak (yang mantan direktur di Maspion) yang anaknya juga diterima kerja di BI. Sambil menunggu saya sempat berbincang banyak dengan beliau, dari mulai kerja dan pengalaman hidup dia. Sampai akhirnya dengan bangga sekali dia bercerita bahwa dia sangat meyakini (dan baru ‘ngeh’ , sadar sekarang) bahwa diterimanya anaknya bekerja di BI sebagai balasan (reaksi perubahan energi?) terhadap perbuatan baik dia selama ini, di antaranya memberikan kesempatan kerja kepada siapa saja yang membutuhkan kerja; mengurusi anak yatim (dia juga menceritakan bahwa anak asuhnya ada yang menjadi presenter terkenal di TV swasta), dan kebaikan-kebaikan yang lain.
    Apakah ini yang dinamakan transformasi energi?

    Sebagai penutup tulisan ini, dari ensiklopedi yang sama, saya dapatkan bahwa :

    The term “energy” is also used in a spiritual or non-scientific way that cannot be quantified, to make certain propositions appear more plausible, by imitating the scientific terminology.

    Quote of the day: Great spirits have often encountered violent opposition from mediocre minds. – Albert Einstein (1879-1955)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *