Merdeka dan kado ultah

Pagi hari tanggal 17 Agustus, saya benar-benar merasakan ‘kemerdekaan’. Sebenarnya badan terasa capek, tapi perasaan ini terasa lega banget. Tanggal 16 malam saya baru bisa sampai rumah hampir jam 10 malam. Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, hari itu saya menjalani sidang tesis saya, dan alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Hal ini merupakan salah satu kado ulang tahun saya yang terindah.

Mengenai sidang itu, saya sudah menduga, Pak Tarsisius Sunaryo merupakan penguji yang patut saya perhitungkan. Pertanyaannya tajam dan saya merasakan seperti dibantai. Hhihi.. Ada satu pertanyaan yang saya pikir akan diajukan oleh Pak Tarsisius, dan ternyata memang benar. Tapi sayangnya, (karena kebiasaan jelek saya) saya skip saja belajarnya pada topik itu.

Sedangkan Prof Mulyono, seperti yang saya perhitungkan, pertanyaannya tidak begitu menyentuh ke permasalahan. Hanya mengoreksi sedikit kesalahan di format penulisan, dan … begitulah..

Setelah presentasi dan tanya jawab selesai, saya dipersilakan keluar ruangan, karena dosen penguji berdiskusi untuk menentukan hasil pengujian. Hmm, saya harus menunggu hampir setengah jam, dan benar saja terjadi diskusi yang alot (kata Pak Mul begitu, begitu saya masuk ke ruang sidang lagi). Saya sebenarnya yakin, saya pasti lulus.. (pede aja lagi…) cuma ngga tau nih dapat nilai apa, A atau B. Saya pikir, yang membuat lama diskusi tersebut, mungkin Ibu Titik sebagai dosen pembimbing saya, mencoba memperjuangkan saya. Hehehe.. tapi akhirnya saya dinyatakan lulus.

Yang jelas, sekarang mesti menyelesaikan revisi selama satu bulan, dan saya mungkin bisa merasa lebih merdeka lagi. MERDEKA!

7 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *