Sumber gambar: unsplash.com.
Kenapa Tuhan menciptakan setan, kejelekan, kejahatan, dan hal-hal negatif lainnya? Pertanyaan ini muncul begitu saya menekan tombol submit untuk posting tulisan tentang setan. Bukankah Tuhan maha adil, maha bijaksana. Dari Tuhan pulalah semua kebaikan bermula.
Beberapa hari yang lalu saya membaca tulisan di internet yang mengisahkan tentang jawaban versi Einstein (?) ketika ditanya oleh seorang Profesor tentang penciptaan dan eksistensi seorang devil. (saya lupa URL-nya… Nanti kalau ketemu, saya update deh. Heheh basbang ya? )
Jadi begini … 🙂
Tuhan memang maha adil, maha suci dan maha tahu tentang segalanya. Dia menciptakan segala sesuatu dengan penuh perhitungan… (sok ‘teu ya saya.. hehe). Dia menciptakan siang dan juga malam, rasa panas dan rasa sejuk, kebaikan dan juga kejahatan (setan).
Siang menjadi terang karena cukup akan cahaya matahari. Sedangkan malam dapat menjadi gelap karena tidak mendapat cahaya matahari. Api terasa panas, dan air yang semula panas lambat laun dapat menjadi air yang menyegarkan dan sejuk, karena pengaruh api terhadap air telah berkurang / hilang.
Demikian pula Tuhan menciptakan kebaikan. Segala sesuatu dapat menjadi baik dan berguna jika diliputi kebaikan. Tapi jika kebaikan telah hilang, maka yang tersisa adalah kejahatan. Mungkin benar jika ada yang mengatakan bahwa sebenarnya kejahatan itu tidak ada, yang ada hanyalah sesuatu yang telah hilang kebaikannya.
Jangan salahkan Tuhan jika dia telah ‘menciptakan’ kejahatan. Yang salah adalah kita yang telah menggantikan dan menutupi kebaikan dengan kejahatan.
Ya. Tuhan telah ‘menciptakan’ kejahatan (setan), dan sepertinya Dia menyimpannya jauh sekali dari jangkauan kita. Hanya saja kita yang selalu senang menutupi kebenaran sehingga mendatangkan kejahatan itu. Jika selama ini kita selalu bersusah payah mengundang kejahatan (setan), maka di bulan Ramadhan ini marilah kita antar mereka ke tempat asal mereka selamanya.