Surprise! Surprise!

Suprise…!” Demikian teriak Salma, anak saya berusaha ngagetin saya. Saya sebenarnya tidak kaget dengan kejutan dia, karena ekspresi dan mimiknya jelas tidak mendukung. Demi menyenangkan dia, akhirnya sayapun menjadi ‘mendadak’ terkejut (pura-pura, maksudnya). Tapi, setelah berpikir sejenak, saya merasakan kejutan dia benar-benar mengagetkan, … mengejutkan! Apakah penyebabnya?

Yang bikin saya terkejut, adalah kata ‘surprise‘ itu sendiri. Untuk ukuran anak seusia dia, menggunakan kata ‘surprise’ tentu mengejutkan, karena seingat saya, saya tidak pernah mengajari atau menggunakan kata tersebut di depan dia. Bahkan untuk menyebut ‘korek’ pun dia sering terpleset mengatakan ‘rokek’. Setelah saya selidiki, dari pengakuannya saya tahu, dia hafal kata tersebut dari sebuah film Madagascar (dia menyebutnya ‘magagaskar’), yang belakangan ini sering dia putar ulang. Yakni ketika Alex ngagetin si Marty Zebra.

  • Alex the Lion: Surprise!
  • Marty the Zebra: Aaahhh! Alex! Do not interrupt me when I’m daydreaming. When a zebra’s in the zone, leave him alone.

Kembali ke soal kejut mengejut, saya — yang kadang2 sok-sokan filosofis ini — sadar bahwa hidup ini memang penuh kejutan. Kejutan merupakan simbol ketidakberdayaan manusia, keterbatasan pengetahuan dan wawasan manusia; sekaligus merupakan anugerah dari yang maha kuasa. Kadang dari peristiwa atau hal-hal yang mengejutkan, dapat diambil hikmah di dalamnya.

Manusia memang bagian dari kejutan, atau mungkin sebaliknya, kejutan merupakan bagian dari manusia; Atau kedua-duanya… (‘Tauk ah pusyiing..) Yang pasti kita dilahirkan ke dunia ini pada umumnya diikuti dengan tangisan (reaksi atas keterkejutan?). Demikian pula pada proses ‘pembuatan’ kita, orang tua kita pun berpartisipasi dengan mendapatkan kejutan-kejutan nikmat… (heheh sory sedikit parno).

Hingga pada suatu saat nanti, ketika kita harus pergi meninggalkan semua kejutan di dunia ini, kita mendapatkan schedule pemberangkatan yang benar-benar mengejutkan. Mendapatkan surprise besar-besaran, karena kita tidak tahu kapan, di mana, dan sedang apa kita ketika maut datang menjemput. Bisa satu minggu lagi, bahkan bisa juga semenit lagi.

Tadi pagi, saya mendapatkan kejutan dari sebuah comment di blog ini, yaitu dari Kang Asep (Halo juga salam kenal balik..), pengasuh Konek SM tentang permintaan ijin untuk menampilkan blog ini di edisi perdana Blogprint Suara Merdeka (SM), koran terbitan Jawa Tengah. Tidak lama kemudian Luthfi juga memberikan konfirmasi telah dimuatnya blog ini di SM hari minggu kemarin. Akhirnya ada yang berbaik hati, terima kasih mbak Fany, yang telah memberikan skrinsyut koran tersebut.

Skrinsyut blogprint

Demikianlah, silakan comment dan berikan kejutan saya lagi sebanyak-banyaknya. 😀

9 Comments

  1. #boku_baka : Kalo yang nagih makan-makan itu Budi, sayanyah ya ndak terkedjut to.. itoe suwatu hal yang ladjim dilakoekan beliyonya.. Kakakaka 😀

    #laksono : Insya Allah aku mudik hari sabtu tanggal 21. Kamu ngga ke surabaya yo..? btw, aku ijin ambil foto2nya Rafi dari blogmu ya..

  2. Dunia penuh dengan Tanda….

    Entah Tanya, Entah Penegasan… entah dua duanya…
    ya itulah dunia… tergantung sudut pandang ‘bagian’ mana kita mensikapinya….. 😀

  3. sharing ttg anakku yo Pak..
    Salwaa juga spell kata pertamanya justru dengan sponge-bob..[hiks-hiks, slalu terharu inget momen itu]..bukan dg kata2 yg kami ajarkan [aku dan mbahnya]..

    bersama anak-anak memang dunia penuh kejutan ya Pak..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *